Santa Agatha merupakan salah satu martir dan perawan yang sangat dihormati dan dicintai oleh Gereja katolik. Dia dipercaya lahir sekitar tahun 231 di Sisilia, Italia, dari keluarga terpandang. Sejak kecil, Agatha memberikan dirinya sebagai mempelai Kristus dan hidup sebagai seorang selibat. Dia memberikan diri dalam doa dan juga pelayanan bagi Gereja dan juga orang-orang miskin. Parasnya yang cantik tentu mengundang banyak laki-laki untuk meminangnya, tetapi Agatha berteguh pada kaulnya dan menolak semua usaha laki-laki yang mencoba mendekatinya.
Salah satu pria yang mencoba mendapatkan Agatha adalah Quintianus, seorang pejabat pemerintahan Roma. Kareha usahanya selalu kandaş dan merasa sakit hati dengan penolakan Agatha, Quintianus menggunakah kekuasaannya untuk memaksakan kehendaknya. Quintianus menangkap Agatha dengan alasan bahwa Agatha adalah seorang Kristen, yaitu kaum minoritas yang sedang dipersekusi di zaman itu.
Quintianus berdiri sebagai hakim yang mengadili Agatha. Dia akan membebaskan Agatha jika dia menikahi Quintianus jika tidak Agatha akan menghadapi penyiksaan dan bahkan kematian. Agatha tetap berteguh dalam pendiriannya dan berdoa kepada Tuhan, "Yesus Kristus, Tuhan segala ciptaan, Engkau melihat hatiku Engkau mengetahui segala hasratku. Ambilah segala hal yang aku miliki. Aku domba-Mu: jadikanlah aku layak. untuk menaklukkan si Jahat." Quintianus memenjarakan Agatha ke rumah prostitusi, tetapi Agatha tetap teguh dalam janjinya.
Quintianus sekali lagi menawarkan kebebasan kepada Agatha. Jika Agatha tidak mau mengakui Quintianus, Agatha akan bernasib sama dengan umat Kristiani yang telah disiksa dan dibunuh. Agatha berkata kepadanya bahwa menjadi hamba Yesus adalah kebebasannya yang sejati. Quintianus sangat marah dan Agatha pun disiksa dengan berbagai cara yang sangat keji. Namun, Agatha digambarkan menerima penderitaan dengan sukacita. Quintianus yang merasa dimaki oleh kekuatan rohani Agatha memerintahkan kedua payudaranya dipotong.
Quintianus juga memerintahkan Agatha dipanggang hidup-hidup saat penyiksaan ini dilakukan, Agatha tidak juga wafat dan akhirnya Agatha dibawa kembali ke penjara. Menurut tradisi, St. Petrus sendiri datang untuk merawat luka-luka Agatha.
Agatha wafat sebagai martir di Catania, Sisilia, pada tahun 250. Sebelum wafat dia berdoa, "Tuhan, Sang Pencipta, Engkau selalu melindungiku sejak aku di dalam kandungan. Engkau telah mengambil aku dari cinta duniawi, dan memberikan kesabaran untuk menanggung penderitaan. Sekarang terimalah jiwaku."
Santa Agatha, doakanlah kami